Tuesday 6 January 2015

Software Measurement : Function Point

0 komentar


Dalam Development sebuah perangkat lunak/software terkadang para developer memiliki kesulitan untuk mencari satuan yang dapat mendeskripsikan ukuran dari sofware yang akan dibuat. Untuk mengetahui ukuran software yang akan dibuat sangat penting karena akan berpengaruh pada biaya dalam produksi software tesebut.
Salah satu cara yang populer untuk melakukan pengukuran perangkat lunak dapat mengunakan cara yang bernama FUNCTION POINT.

Hasil dari metode Function Point akan lebih mudah dipahami oleh pengguna non teknis yang dapat membantu mengkomunikasikan informasi ukuran software ke pengguna atau client.
Function Point dikembangkan pertama kali oleh Allan J. Albrecht di pertengahan tahun 1970-an. Merupakan upaya untuk mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan kode program sebagai ukuran dari ukuran perangkat lunak, dan untuk membantu dalam memprediksi effort dalam development perangkat lunkas.

Function Point pertama kali di terbitkan pada tahun 1979. Pada tahun 1984 Albrecht menyempurnakan metode Function Point.

Sejak Function Point Internasional User Group (IFPUG) didirikan, beberapa versi Function Point sebagai Pedoman telah diterbitkan oleh IFPUG. Secara global pengukuran Software dengan Function Point telah diterima secara luas dalam industri perangkat lunak lebih dari 40 tahun sebagai pengukuran standar perangkat lunak.
Dalam ilmu fisika banyak satuan untuk mengukur fenomena yang ada di alam semesta ini seperti Menit untuk mengukur waktu, Kilo Meter untuk mengukur jarak, Celsius untuk mengukur Suhu.

Dan untuk mengukur perangkat lunak atau software maka dapat menggunakan Function Point yang biasa disingkat dengan FP.
Function Point adalah sebuah sebuh teknik terstruktur dalam memecahkan masalah dengan cara memecah sistem menjadi komponen yang lebih kecil dan menetapkan beberapa karakteristik dari sebuah software sehingga dapat lebih mudah dipahami dan dianalisis.
Function Point mengukur dari perspektif Functional dari software yang akan dibangun, terlepas dari bahasa programaan, metode development atau platform perangkat keras yang digunakan,
Function Point harus dilakukan oleh orang terlatih dan berpengalaman dalam development software, karena dalam memberikan nilai-nilai dari setiap komponen Function point bersifat subyektif, dan akan wajar apabila hasil perhitungan function point seseorang akan berbeda dengan yang lain.
Pengerjaan Function poin harus dimasukkan sebagai bagian dari rencana proyek secara keseluruhan. Artinya harus dijadwalkan dan direncanakan pengerjaannya.
Hasil dari pengukuran menggunakan Function Point dapat digunakan untuk mengestimasi biaya dan effort yang diperlukan dalam development perangkat lunak.
TAHAPAN MELAKUKAN FUNCTION POINT
TAHAP 1. Menghitung Crude Function Points (CFP)
Crude Function Points (CFP) adalah untuk menghitung bobot nilai dari komponen-komponen Function Point yang dikaitkan dengan software yang akan dibuat.

Komponen-komponen Function Point terdiri dari 5 buah yaitu sebagai berikut.
  • Tipe Input, Berkaitan dengan interface yang lakukan pengguna/user dalam memasukan data pada aplikasi.
  • Tipe Output, Berkaitan dengan output yang dihasilkan aplikasi untuk pengguna/user yang dapat berupa laporan di print atau yang ditampilkan pada layar.
  • Tipe Query/Search/View, Berkaitan dengan query terhadap data yang tersimpan.
  • Tipe File/Tabel/Database, berkaitan dengan logic penyimpan data yang dapat berupa file atau semacam database relational.
  • Tipe Interface Eksternal, Berkaitan dengan komunikasi data pada parangkat/mesin yang lain, contoh nya adalah membuat aplikasi SMS Server yang membutuhkan. koneksi pada perangkat keras Modem telepon.
Selanjutnya setiap tipe komponen tersebut diberikan bobot berdasarkan kompleksitasnya, seperti yang ditujukan pada table dibawah ini.
Klik Gambar Untuk Melihat Lebih Jelas
  • Nilai-nilai Bobot dari setiap komponen diatas adalah ketetapan atau konstanta yang dibuat oleh Function Point Internasional User Group (IFPUG)


TAHAP 2. Menghitung Relative Complexity Adjustment Factor (RCAF)
RCAF digunakan untuk menghitung bobot kompleksitas dari software berdasarkan 14 karakteristik.
Penilaian Komplesitas memilik skala 0 s/d 5
  • 0 = Tidak Pengaruh
  • 1 = Insidental
  • 2 = Moderat
  • 3 = Rata-rata
  • 4 = Signifikan
  • 5 = Essential
Berikut ini adalah 14 Karakteritik Software

NO KARAKTERISTIK BOBOT
1.Tingkat kompleksitas Komunikasi Data[0/1/2/3/4/5]
2.Tingkat kompleksitas Pemrosesan Terdistribusi[0/1/2/3/4/5]
3.Tingkat kompleksitas Performance[0/1/2/3/4/5]
4.Tingkat kompleksitas Konfigurasi[0/1/2/3/4/5]
5.Tingkat Frekuensi Penggunaan Software[0/1/2/3/4/5]
6.Tingkat Frekuensii Input Data[0/1/2/3/4/5]
7.Tingkat Kemudaaan Pengunaan Bagi User[0/1/2/3/4/5]
8.Tingkat Frekuensi Update Data[0/1/2/3/4/5]
9.Tingkat Kompleksitas Prosesing Data[0/1/2/3/4/5]
10.Tingkat Kemungkinan Penggunaan Kembali/Reusable Kode Program[0/1/2/3/4/5]
11.11. Tingkat Kemudahaan Dalam Instalasi[0/1/2/3/4/5]
12.Tingkat Kemudahaan operasional software (backup, recovery, dsbny)[0/1/2/3/4/5]
13.Tingkat Software dibuat untuk multi organisasi/perusahaan/client[0/1/2/3/4/5]
14.Tingkat kompleksitas dalam mengikuti perubahaan/fleksibel[0/1/2/3/4/5]

TOTAL?
  • Karakteristik diatas merupakan ketetapan atau konstanta yang dibuat oleh Function Point Internasional User Group (IFPUG)

TAHAP 3 : Menghitung Function Point (FP)
Adalah proses melakukan perhitungan untuk mendapat nilai Function point dari sofrware yang akan dibangun
Rumus FP

  • FP = CFP x (0.65 + 0.01 x RCAF)
Angka 0.65 dan 0.01 adalah ketetepan atau konstanta yang dibuat oleh Function Point Internasional User Group (IFPUG)

CONTOH  KASUS PENGGUNAAN FUNCTION POINT DALAM PROJEK

Akan dibangun sebuah software dalam pengelolahan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia yang rencanakan untuk mengelola karyawan dari jumlah 10 hingga 200 karyawan dan akan menghasilkan berbagai macam laporan seperti absensi karyawan,sallery karyawan dan sebagainya. Aplikasi ini sangat memungkinkan berinteraksi dengan perangkat keras absensi seperti Fingger Print serta menyediakan webservice agar Software Sumber Daya Manusia ini dapat berkolaborasi Software Menajemen Proyek yang telah berjalanan.
TAHAP 1. Menghitung Crude Function Points (CFP)

Klik Gambar Untuk Melihat Lebih Jelas

  • Crude Function Points (CFP) yang didapat 923
TAHAP 2. Menghitung Relative Complexity Adjustment Factor (RCAF)
NO KARAKTERISTIK BOBOT
1.Tingkat kompleksitas Komunikasi Data3
2.Tingkat kompleksitas Pemrosesan Terdistribusi3
3.Tingkat kompleksitas Performance5
4.Tingkat kompleksitas Konfigurasi2
5.Tingkat Frekuensi Penggunaan Software5
6.Tingkat Frekuensii Input Data3
7.Tingkat Kemudaaan Pengunaan Bagi User5
8.Tingkat Frekuensi Update Data1
9.Tingkat Kompleksitas Prosesing Data3
10.Tingkat Kemungkinan Penggunaan Kembali/Reusable Kode Program3
11.11. Tingkat Kemudahaan Dalam Instalasi3
12.Tingkat Kemudahaan operasional software (backup, recovery, dsbny)2
13.Tingkat Software dibuat untuk multi organisasi/perusahaan/client3
14.Tingkat kompleksitas dalam mengikuti perubahaan/fleksibel4

TOTAL45
TAHAP 3. Menghitung Function Point (FP)
FP = CFP x (0.65 + 0.01 x RCAF)
     = 923 x (0.65 + (0.01 x 45))
     = 1015.3
Nilai FP untuk proyek Software dalam pengelolahan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia adalah 1015.3 FP
TAHAP 4. Konversi FP menjadi Biaya
Misalkan kita mempunyai table yang berisikan tarif untuk setiap nilaI FP sebagai berikut
NO TIPE PROJEK TARIF/FP JAM/FP ALOKASI SDM
1 Web Profile Rp. 20.000 1 2
2 Sistem Informasi Rp. 100.000 1 5
3 E-Commerce Rp. 40.000 1 2


Tabel tarif tersebut dihasilkan berdasarkan data history atau pengalaman dari perusahaan sendiri dalam developing software atau pengalaman perusahaan lain. Setiap perusahaan bisa berbeda-beda tarifnya karena bersifat subyektif,
Dan mengenai Tarif Rupiah per-FP setiap peruhaan bisa berbeda-berbeda tergantug dari kredibilitas perusahaan di pasar, semakin banyak berhasi menyelesaikan proyek sejenis atau memiliki produk yang laku di pasaran akan membuat tarif per FP nya meningkat.
Proyek Software dalam pengelolahan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia adalah 1015.3 FP dengan Tarif Rupiah/FP untuk jenis Sistem Informasi adalah Rp. 100.000.  Maka Dapat dihasilkan sebagai berikut.
  • Estimasi Biaya Development Software : Rp 100.000 x 1015.3 = Rp. 101.530.000
  • Estimasi Khusus Produksi Software : 1 Jam x 1015.3 = 1015 Jam atau 127 Hari Kerja (Asumsi 1 Hari Kerja sama dengan 8 Jam) atau 5 Bulan (Asumi 1 bulan 25 Hari Kerja)
Referensi
Read more...

Monday 5 January 2015

Tempat Wisata di BIMA

1 komentar


BENDUNGAN PELAPARADO

http://pustaka.pu.go.id/uploads/infrastruktur/bendungan/bendung-tilong-(10).jpg
http://www.kampung-media.com/stock-photo/225-b5f391f0c24ee1e9dbf8659e20cc9612.jpg




http://103.12.84.21/puskompu/uploads/previews/2006121714520201_pelaparado11nov05%20(1).jpg

Bendungan yang terletak di desa  PELA tempat saya tinggal ini adalah bendungan yang mempunyai sejuta pesona pemandangan alam,dengan di kelilingi gunung yang masih terjaga dan perairan yang jernih..
tempat ini sangat bagus buat kita kunjungi di saat hari libur bersama teman ataw pun keluarga untuk melepaskanrasa jenuh capek kita sehabis bekerja..

PERESMIAN BENDUNGAN PELAPARADO 
 PeResmian bendungan pelaparado secara langsung diresmikan oleh Bapak presiden SOSILO BAMBANG YUDIYONO.
Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono meminta agar bendungan yang selesai dibangun pada Desember 2004 itu benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat Bima. "Gunakan bendungan ini untuk kesejahteraan rakyat Kabupaten Bima dan Nusa Tenggara Barat, sehingga nantinya diharapkan bisa menjadi lumbung padi nasional," katanya.

FUNGSI DAN TUJUAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN PELAPARADO
Fungsi dan tujuan dari pembangunan BENDUNGAN PELAPARADO tentunya bukan saja untuk irigasi, Dam yang cukup prestisius ini juga dapat difungsikan sebagai asset pariwisata alam, olahraga mancing, budidaya ikan air tawar serta keperluan lainnya. Kelestarian hutan disekitarnya merupakan kunci keberlangsungan mata air di Bendungan ini. Puluhan ribu ikan telah dilepas di Dam ini baik oleh Presiden SBY maupun pejabat lainnya. Bupati Bima H. Ferry Zulkarnain, ST juga melepas puluhan Ribu bibit ikan Nila dan Karpet serta beberapa unit Keramba Jaring Apung di Dam ini. Semoga Debit air di Dam Pela Parado ini dapat terus terjaga untuk depan kita dan anak cucu.




 WISATA BIMA NUSA TENGGARA BARAT (NTB)


 1. GUNUNG TAMBORA






Gunung Tambora/Calabai merupakan kota kecil penghasil kayu yang terletak diujung utara semenanjung Gunung Tambora. Gunung Tambora seperti yang telah diketahui merupakan pusat dari letusan terdahsat yang pernah ada dalam sejarah, gunung Tambora mendominasi semenanjung utara Pulau Sumbawa, dengan ketinggian 2.851 meter diatas permukaan laut, berwarna coklat dan diselimuti oleh hutan lindung yang lebat, suatu perbedaan yang kontras dengan alam sekitarnya. Untuk mendaki Gunung Tambora yang besar dapat dimulai dari Desa Pancasila yang terletak di kaki Gunung Tambora.


Pendakian ke Gunung Tambora diperlukan 3 hari 2 malam melalui hutan lindung. Untuk mengurangi resiko selama pendakian, disarankan untuk menyiapkan diri selama pendakian oleh karena banyaknya lintah di dalam hutan lindung.
Kawah Gunung Tambora merupakan salah satu kawah dengan panorama yang spetakuler yang ada di Indonesia. Perjalanan menuju Calabai dapat ditempuh dalam waktu 8 jam dari Sumbawa Besar, 5 Jam dari Dompu dan 6 jam dari Bima



 2.PANTAI KALAKI





Pantai yang terletak sebelum memasuki kota BIMA ini adalah pantai yang perairannya tenang..
dan biasanya ramai di kunjungi pas hari lebaran,tahun baru dan waktu liburan biasanya..
disini menyediakan wahana untuk bermain anak-anak..pantai ini juga terletak dipinggir jalan raya menuju
kota BIMA..dan wajib anda kunjungi...



3.NANGA TUMPU



Nanga Tumpu terletak di jalur Jalan Raya Sumbawa – Dompu dengan jarak dari ibukota Kabupaten Dompu 30 Km dengan waktu tempuh 25 menit. Kawasan ini memiliki berbagai gugusan Pulau-pulau kecil seperti: Nisa Pu’du, Nisa Rate, Nisa Maja, Nisa Ko’do dengan hamparan pasir putih yang sangat indah. Kawasan Nanga Tumpu dan sekitarnya sangat cocok untuk kegiatan berenang, memancing dan menyelam.
Pada saat musim angin selatan dan barat (sekitar bulan Januari, Pebruari, Maret, Juli dan Agustus) sangat cocok untuk kegiatan olah raga Wind Surfing, Kite Surfing dan Lomba perahu layar tradisional. Di tempat ini tersedia fasilitas rumah makan



 4. PANTAI LAKEY









Pantai Lakey Kecamatan Hu’u adalah salah satu lokasi berselancar terbaik dunia. Karena kehebatan dan konsistensi ombaknya, setiap tahunnya pantai Lakey secara reguler dijadikan sebagai tuan rumah dari kompetisi selancar tingkat dunia. Pantai Lakey – Hu’u terletak kira-kira 5 jam dari kota Sumbawa Besar dan dari kota Dompu kira-kira memakan waktu 1 jam 45 menit ke arah selatan. Pantai Lakey-Hu’u mempunyai kehebatan 4 jenis ombak yaitu : Lakey Peak, Cobble Stones, Lakey Pipe dan Periscop. Dan beberapa kilometer di dekat pantai Lakey anda akan menemukan Spot lain yang tak kalah hebatnya yang dikenal dengan Periscop, bagian yang paling konsisten dan hebat dalam berselancar di Lakey yaitu Lakey Peak





 5. PANTAI RIA



Pantai Ria Terletak di wilayah pantai sebelah Barat Teluk Cempi yang indah. Pantai Ria yang alami dengan pasir putihnya yang lembut merupakan salah satu wilayah terpencil di Sumbawa Tengah dengan keindahannya yang agung, tempat dimana anda bisa melarikan diri dari rutinitas yang melelahkan dan bersantai bersama keluarga
 




 6. PULAU SATONDA


Pulau Satonda terletak di daerah utara pulau Sumbawa dikenal juga dengan nama Gunung Satonda, memiliki ketinggian 289 Km diatas permukaan laut dengan luas wilayah seluas 4,8 Km. Gunung ini memiliki kawah danau air asin dengan diameter 0,8 Km yang letaknya di tengah-tengah pulau. Ikan yang hidup di Danau Satonda hanya mencapai ukuran 5 cm dan sampai saat ini masih misterius kenapa ikan yang ada di dalam Danau Satonda tidak dapat berkembang dengan bagus.


Read more...

Sunday 4 January 2015

makanan dan jajanan khas Bima NTB

0 komentar












MAKANAN DAN JAJANAN KHAS BIMA
Ini adalah sebagian kecil bukti dari kekayaan rasa orang Bima,walaupun pada dasarnya orang bima menyukai makanan yang bercita rasa asin dan asam,,tetapi saat anda mencoba makanan di jamin anda akan ketagihan ingin mencobanya terus dan masih banyak makanan dan kuliner2 khas Bima lainnya, walaupun penampilan makanan nya sederhana tp soal rasa bagi orang2 yang mencobanya rasanya nomor wahid..

Read more...

Friday 2 January 2015

PROFIL ADMIN

0 komentar

                                MY PROFIL

                                 Nama :Debby A Kurniawan
                                 alamat : desa pela kec.monta,kab.Bima,NTB
                                 Jurusan : Teknik informatika
                                 no.HP : 082323708477
                                 pin :52633926/AR EA

Read more...

 

Copyright © 2013. AR EA - All Rights Reserved
Distributed By Blogger Themes | Template Created by BTDesigner Published by Super Cool Templates
Proudly powered by Blogger