Dalam Development sebuah perangkat lunak/software terkadang para
developer memiliki kesulitan untuk mencari satuan yang dapat
mendeskripsikan ukuran dari sofware yang akan dibuat. Untuk mengetahui
ukuran software yang akan dibuat sangat penting karena akan berpengaruh
pada biaya dalam produksi software tesebut.
Salah satu cara yang populer untuk melakukan pengukuran perangkat lunak dapat mengunakan cara yang bernama FUNCTION POINT.
Hasil dari metode Function Point akan lebih mudah dipahami oleh pengguna non teknis yang dapat membantu mengkomunikasikan informasi ukuran software ke pengguna atau client.
Hasil dari metode Function Point akan lebih mudah dipahami oleh pengguna non teknis yang dapat membantu mengkomunikasikan informasi ukuran software ke pengguna atau client.
Function Point dikembangkan pertama kali oleh Allan J. Albrecht di
pertengahan tahun 1970-an. Merupakan upaya untuk mengatasi kesulitan
yang berhubungan dengan kode program sebagai ukuran dari ukuran
perangkat lunak, dan untuk membantu dalam memprediksi effort dalam
development perangkat lunkas.
Function Point pertama kali di terbitkan pada tahun 1979. Pada tahun 1984 Albrecht menyempurnakan metode Function Point.
Function Point pertama kali di terbitkan pada tahun 1979. Pada tahun 1984 Albrecht menyempurnakan metode Function Point.
Sejak Function Point Internasional User Group (IFPUG) didirikan, beberapa versi Function Point sebagai Pedoman telah diterbitkan oleh IFPUG. Secara global pengukuran Software dengan Function Point telah diterima secara luas dalam industri perangkat lunak lebih dari 40 tahun sebagai pengukuran standar perangkat lunak.
Dalam ilmu fisika banyak satuan untuk mengukur fenomena yang ada di alam
semesta ini seperti Menit untuk mengukur waktu, Kilo Meter untuk
mengukur jarak, Celsius untuk mengukur Suhu.
Dan untuk mengukur perangkat lunak atau software maka dapat menggunakan Function Point yang biasa disingkat dengan FP.
Dan untuk mengukur perangkat lunak atau software maka dapat menggunakan Function Point yang biasa disingkat dengan FP.
Function Point adalah sebuah sebuh teknik terstruktur dalam memecahkan
masalah dengan cara memecah sistem menjadi komponen yang lebih kecil dan
menetapkan beberapa karakteristik dari sebuah software sehingga dapat
lebih mudah dipahami dan dianalisis.
Function Point mengukur dari perspektif Functional dari software yang
akan dibangun, terlepas dari bahasa programaan, metode development atau
platform perangkat keras yang digunakan,
Function Point harus dilakukan oleh orang terlatih dan berpengalaman
dalam development software, karena dalam memberikan nilai-nilai dari
setiap komponen Function point bersifat subyektif, dan akan wajar
apabila hasil perhitungan function point seseorang akan berbeda dengan
yang lain.
Pengerjaan Function poin harus dimasukkan sebagai bagian dari rencana
proyek secara keseluruhan. Artinya harus dijadwalkan dan direncanakan
pengerjaannya.
Hasil dari pengukuran menggunakan Function Point dapat digunakan untuk
mengestimasi biaya dan effort yang diperlukan dalam development
perangkat lunak.
TAHAPAN MELAKUKAN FUNCTION POINT
TAHAP 1. Menghitung Crude Function Points (CFP)
Crude Function Points (CFP) adalah untuk menghitung bobot nilai dari komponen-komponen Function Point yang dikaitkan dengan software yang akan dibuat.
Komponen-komponen Function Point terdiri dari 5 buah yaitu sebagai berikut.
- Tipe Input, Berkaitan dengan interface yang lakukan pengguna/user dalam memasukan data pada aplikasi.
- Tipe Output, Berkaitan dengan output yang dihasilkan aplikasi untuk pengguna/user yang dapat berupa laporan di print atau yang ditampilkan pada layar.
- Tipe Query/Search/View, Berkaitan dengan query terhadap data yang tersimpan.
- Tipe File/Tabel/Database, berkaitan dengan logic penyimpan data yang dapat berupa file atau semacam database relational.
- Tipe Interface Eksternal, Berkaitan dengan komunikasi data pada parangkat/mesin yang lain, contoh nya adalah membuat aplikasi SMS Server yang membutuhkan. koneksi pada perangkat keras Modem telepon.
Selanjutnya setiap tipe komponen tersebut diberikan bobot berdasarkan
kompleksitasnya, seperti yang ditujukan pada table dibawah ini.
- Nilai-nilai Bobot dari setiap komponen diatas adalah ketetapan atau konstanta yang dibuat oleh Function Point Internasional User Group (IFPUG)
TAHAP 2. Menghitung Relative Complexity Adjustment Factor (RCAF)
RCAF digunakan untuk menghitung bobot kompleksitas dari software berdasarkan 14 karakteristik.
Penilaian Komplesitas memilik skala 0 s/d 5
- 0 = Tidak Pengaruh
- 1 = Insidental
- 2 = Moderat
- 3 = Rata-rata
- 4 = Signifikan
- 5 = Essential
Berikut ini adalah 14 Karakteritik Software
NO | KARAKTERISTIK | BOBOT |
---|---|---|
1. | Tingkat kompleksitas Komunikasi Data | [0/1/2/3/4/5] |
2. | Tingkat kompleksitas Pemrosesan Terdistribusi | [0/1/2/3/4/5] |
3. | Tingkat kompleksitas Performance | [0/1/2/3/4/5] |
4. | Tingkat kompleksitas Konfigurasi | [0/1/2/3/4/5] |
5. | Tingkat Frekuensi Penggunaan Software | [0/1/2/3/4/5] |
6. | Tingkat Frekuensii Input Data | [0/1/2/3/4/5] |
7. | Tingkat Kemudaaan Pengunaan Bagi User | [0/1/2/3/4/5] |
8. | Tingkat Frekuensi Update Data | [0/1/2/3/4/5] |
9. | Tingkat Kompleksitas Prosesing Data | [0/1/2/3/4/5] |
10. | Tingkat Kemungkinan Penggunaan Kembali/Reusable Kode Program | [0/1/2/3/4/5] |
11. | 11. Tingkat Kemudahaan Dalam Instalasi | [0/1/2/3/4/5] |
12. | Tingkat Kemudahaan operasional software (backup, recovery, dsbny) | [0/1/2/3/4/5] |
13. | Tingkat Software dibuat untuk multi organisasi/perusahaan/client | [0/1/2/3/4/5] |
14. | Tingkat kompleksitas dalam mengikuti perubahaan/fleksibel | [0/1/2/3/4/5] |
TOTAL | ? |
- Karakteristik diatas merupakan ketetapan atau konstanta yang dibuat oleh Function Point Internasional User Group (IFPUG)
TAHAP 3 : Menghitung Function Point (FP)
Adalah proses melakukan perhitungan untuk mendapat nilai Function point dari sofrware yang akan dibangun
Rumus FP
- FP = CFP x (0.65 + 0.01 x RCAF)
Angka 0.65 dan 0.01 adalah ketetepan atau konstanta yang dibuat oleh Function Point Internasional User Group (IFPUG)
CONTOH KASUS PENGGUNAAN FUNCTION POINT DALAM PROJEK
Akan dibangun sebuah software dalam pengelolahan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia yang rencanakan untuk mengelola karyawan dari jumlah 10 hingga 200 karyawan dan akan menghasilkan berbagai macam laporan seperti absensi karyawan,sallery karyawan dan sebagainya. Aplikasi ini sangat memungkinkan berinteraksi dengan perangkat keras absensi seperti Fingger Print serta menyediakan webservice agar Software Sumber Daya Manusia ini dapat berkolaborasi Software Menajemen Proyek yang telah berjalanan.
TAHAP 1. Menghitung Crude Function Points (CFP)
Klik Gambar Untuk Melihat Lebih Jelas
- Crude Function Points (CFP) yang didapat 923
TAHAP 2. Menghitung Relative Complexity Adjustment Factor (RCAF)
NO | KARAKTERISTIK | BOBOT |
---|---|---|
1. | Tingkat kompleksitas Komunikasi Data | 3 |
2. | Tingkat kompleksitas Pemrosesan Terdistribusi | 3 |
3. | Tingkat kompleksitas Performance | 5 |
4. | Tingkat kompleksitas Konfigurasi | 2 |
5. | Tingkat Frekuensi Penggunaan Software | 5 |
6. | Tingkat Frekuensii Input Data | 3 |
7. | Tingkat Kemudaaan Pengunaan Bagi User | 5 |
8. | Tingkat Frekuensi Update Data | 1 |
9. | Tingkat Kompleksitas Prosesing Data | 3 |
10. | Tingkat Kemungkinan Penggunaan Kembali/Reusable Kode Program | 3 |
11. | 11. Tingkat Kemudahaan Dalam Instalasi | 3 |
12. | Tingkat Kemudahaan operasional software (backup, recovery, dsbny) | 2 |
13. | Tingkat Software dibuat untuk multi organisasi/perusahaan/client | 3 |
14. | Tingkat kompleksitas dalam mengikuti perubahaan/fleksibel | 4 |
TOTAL | 45 |
TAHAP 3. Menghitung Function Point (FP)
FP = CFP x (0.65 + 0.01 x RCAF)
= 923 x (0.65 + (0.01 x 45))
= 1015.3
Nilai FP untuk proyek Software dalam pengelolahan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia adalah 1015.3 FP
TAHAP 4. Konversi FP menjadi Biaya
Misalkan kita mempunyai table yang berisikan tarif untuk setiap nilaI FP sebagai berikut
NO | TIPE PROJEK | TARIF/FP | JAM/FP | ALOKASI SDM |
---|---|---|---|---|
1 | Web Profile | Rp. 20.000 | 1 | 2 |
2 | Sistem Informasi | Rp. 100.000 | 1 | 5 |
3 | E-Commerce | Rp. 40.000 | 1 | 2 |
Tabel tarif tersebut dihasilkan berdasarkan data history atau pengalaman
dari perusahaan sendiri dalam developing software atau pengalaman
perusahaan lain. Setiap perusahaan bisa berbeda-beda tarifnya karena
bersifat subyektif,
Dan mengenai Tarif Rupiah per-FP setiap peruhaan bisa berbeda-berbeda
tergantug dari kredibilitas perusahaan di pasar, semakin banyak berhasi
menyelesaikan proyek sejenis atau memiliki produk yang laku di pasaran
akan membuat tarif per FP nya meningkat.
Proyek Software dalam pengelolahan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia adalah 1015.3 FP dengan Tarif Rupiah/FP untuk jenis Sistem Informasi adalah Rp. 100.000. Maka Dapat dihasilkan sebagai berikut.
- Estimasi Biaya Development Software : Rp 100.000 x 1015.3 = Rp. 101.530.000
- Estimasi Khusus Produksi Software : 1 Jam x 1015.3 = 1015 Jam atau 127 Hari Kerja (Asumsi 1 Hari Kerja sama dengan 8 Jam) atau 5 Bulan (Asumi 1 bulan 25 Hari Kerja)
Referensi